Senin, 12 November 2012

MEMBUMIKAN AGAMA ISLAM



6.1 Pengertian Akhlak dan Ilmu Akhlak
            Keberadaanya tidak muncul begitu saja tetapi sudah mengejawantah dalam ramah kehidupan Manusia. Sebagai ssebuah ilmu, akhlak mencoba mencari dan menelusuri makna kebaikan, kebenaran, keikhlasan, kejujuran dan keadilan dalam ranah perbuatan manusia.
6.1.1 Pengertian Akhlak
            Akhlak secara etimologi mengandung beberapa arti yaitu adat, kebiasaan,tabi’at,perangai dan agama. Sedangkan bentuk jamaknya akhlak adalah khuluq. Berakar dari kata khalaqa (menciptakan). Kemudian serumpun dengan kata khaliq (pencipta) makhluq (yang diciptakan) dan khalq (penciptaan).
            Secara sederhana beberapa defenisi baik secara bahasa atau pun istilah mengindikasikan kepada kita bahwa lahirnya perbuatan akhlak bukan atas dasar dorongan “orang lain” tetapi lebih kepada dorongan “diri sendiri’. Artinya berbuat baik secara universal tidak membutuhkan kekuatan dari luar tetai harus bersumber dari jiwa masing – masing manusia untuk mencapai ridho Allah SWT.
            Makna Kebahasaan akhlak atau khuluq sudah mengisaratkan kepada suatu bentuk pengertian yang mendasar, yang satu akar kata dengan “khaliq” (penciptaan), “khaliq(pencipta), dan “makhluk”(ciptaan). Oleh karena itu, istilah akhlak atau khuluq mengacu kepada pandangan dasar islam bahwa manusia diciptakan dalam kebaikan, kesucian, kemulian,sebagai sebaik – baik ciptaan-Nya.
6.1.2 Pengertian Ilmu Akhlak
            Secara bahasa ilmu akhlak merupakan segala macam ilmu yang ada kaitanya dengan akhlak. Artinya, dalam pengertian ini dapat kita pahami bahwa ilmu akhlak daya jangkauanya akan menjadi lebih luas, karena bersentuhan dengan ilmu – ilmu lainya. Ilmu akhlak adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang sepatutnya diperbuat sebagian orang kepada lainya dalam pergaulan, menjelaskan tujuan yang sepatutnya di tuju manusia dan menunjukan jalan apa yang selayaknya diperbuat.


6.2 Asal Usul Istilah
6.2.1 Etika
            Memahami istilah etika dalam konteks ini, maka etika adalah ilmu yang berkenaan dengan suatu hal yang biasa dilakukan atau adat kebiasaan masyarakat manusia. Etika sebgai ilmu terapan , dalam tiga arti :
1.      Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk.
2.      Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3.      Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Secara filosofis, etika adalah bagian dari kajian filsafat.
6.2.2 Moral
            Moral adalah yang mengatur hubungan dengan sesamanya, tetapi berlainan jenis atau yang menyangkut kehormatan tiap pribadi. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk.
6.2.2.1 Moral dan Agama
            Menurut Kees Berten pembicaraan tentang moral bukan “hak milik” atau monopoli orang yang beragama an sich (saja). Artinya, konsep “ baik” maupun “buruk” itu bukanlah mempunyai arti untuk orang yang beragama saja.
6.2.2.2 Moral dan Supremasi hukum
            Immanuel Kant sebgai seorang filsuf mengungkapkan bahwa moral adalah kesesuaian sikap dan perbuatan kita dengan norma atau hukum batiniah yakni apa yang kita pandang sebgai kewajiban manusia terhadap dirinya.
6.2.3 Hati Nurani
            Beberapa pemahaman tentang hati Nurani:
1.      Hati nurani personal dan adipersonal.
2.      Hati nurani sebgai norma moral subyektif.
Hati nurani personal adalah hati nurani yang berbicara atas nama ia sendiri dan ia juga yang mampu memberikan penilaian terhadap sesuatu hal. Sedangkan hati nurani adipersonal adalah hati nurani yang memformulasikan sesuatu di atas pribadi atau ia lebih mengarah kepada salah satu bentuk “suara Tuhan”, sehingga lebih bernuansa religius. Sedangkan hati nurani bersifat subyektif adalah melalui perasaan, kehendan dan rasio. Artinya ia merupakan suatu hak dasar bagi setiap manusia.
6.2.4 Metaetika
            Dalam konteks pemikiran, metaetika dapat ditempatkan dala ranah filsafat analitis. Secara kebahasaan metaetika berasal dari bahasa Yunani , meta berarti “melebihi”,”melampaui”, Artinya secara implikatif makna yang terkandung di dalamnya mengindikasikan bagaimana ucapan – ucapan manusia dibidang moralitas.
6.3 Hubungan Ilmu Akhlak Dengan Ilmu Lainya.
6.3.1 Ilmu Jiwa
            Ilmu jiwa atau psikologi sangat berkaitan dengan ilmu ahlak. Ilmu jiwa sasaranya  mengungkapkan peranan dalam perilaku manusia.
6.3.2 Ilmu Logika
            Ilmu logika disebut juga ilmu manthiq yaitu pengetahuan yang menjelaskan tentang kaidah – kaidah dan undang – undang berpikir manusia secara benar.
6.3.3 Ilmu Estetika
            Secara bahasa ilmu Estetika dikatakan sebgai ilmu yang membicarakan tentang sesuatu keindahan.
6.3.4 Ilmu Sosiologi
            Dalam pemahaman sebenarnya sosilogi suatu ilmu bagaimana seseorang mampu beradaptasi, bersosialisasi, dan membaur dalam bermasyarakat dengan prinsip – prinsip kebersamaan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.
6.4 Ruang Lingkup Pembahasan Ilmu Akhalak
·         6.4.1 Perasaan Akhlak
·         6.4.2 Motivasi Akhlak
·         6.4.3 Ukuran dan Tujuan Ahlaku buruk.
6.5 Peranan Ahlak dalam Dunia Modern
            Dalam konteks pemmikiran keindonesian masalah akhlak (moral dan etika) ini terasa menjadi sangat penting dan mendesak serta relevan untuk diperbincangkan. Hal ini dapat kita tinjau dari berbagai persepektif pemikiran.

Senin, 08 Oktober 2012

Dampak Pancasila terhadap Dunia Pendidikan Multikultural


     Dampak Pancasila terhadap Dunia Pendidikan Multikultural

Pendidikan Multikultural bisa di gambarkan sebagai usaha menumbuhkan kemampuan untuk menghormati keragaman dalam dunia pendidikan. Kemampuan untuk menghormati keragaman dan perbedaan di negara Indonesia yang plural menjadi keniscayaan yang tidak bisa ditawar-tawar dan harus dimiliki oleh setiap warga negaranya, jika bangsa dan negara ini ingin tetap eksis. Untuk menumbuhkan kemampuan tersebut, jalur pendidikan - baik informal, formal, dan non formal - merupakan media yang sangat strategis.
Melalui jalur ini, pendidikan multikultural merupakan tema yang harus diangkat untuk menumbuhkan kemampuan untuk menghormati keragaman. Khususnya dalam pendidikan formal, tema-tema yang terkait dengan pendidikan multikultural dapat dimasukkan ke dalam proses pembelajaran anak baik melalui kegiatan akademik yang terintegrasi ke dalam beberapa mata pelajaran maupun kegiatan non-akademik. Tema-tema tersebut diantaranya seperti tema agama/ketuhanan, kemanusiaan, kebangsaan/kerakyatan, demokrasi dan keadilan sosial.
Dengan begitu melakukan proses pembelajaran itu siswa / siswi bisa mengerti dampak pentingnya multikultural tersebut, dan mereka bisa mengambil nilai positif yang ada dalam multikultutal dalam dunia pendidikan, dengan catatan di ajarkan secara benar dan profesionalisme.

Pancasila Sebagai Jati diri Bangsa Indonesia


      Pancasila Sebagai Jati diri Bangsa Indonesia

Pancasila adalah suatu filsafat yang merupakan fundamen pikiran, jiwa dan hasrat yang sedalam-dalamnya yang di atasnya didirikan gedung Indonesia merdeka yang kekal dan abadi. (Prof. Drs. Sunaryo Wreksosuhardjo, 2008). Tidak pernah ada suatu bangsa hidup terpisah dari akar tradisinya sebagaimana tidak ada pula suatu bangsa yang hidup tanpa pengaruh dari luar. Bangsa yang besar adalah bangsa yang hidup dengan kelenturan budayanya untuk mengadaptasi unsur-unsur luar yang dianggap baik dan dapat memperkaya nilai-nilai lokal yang dimiliki. Ketidakmampuan beradaptasi dengan budaya luar acap kali menempatkan bangsa tersebut ke dalam kisaran kekeringan atau kekerdilan identitas. Namun demikian, terlalu terobsesi dengan budaya luar dan pada saat yang sama mencampakkan tradisi dan nilai-nilai baik lokal berpeluang menjadikan bangsa tersebut kehilangan identitas. Akibatnya bangsa tersebut tidak pernah menjadi dirinya sendiri.
Yang dimaksud jati diri bangsa adalah pandangan hidup yang berkembang didalam masyarakat yang menjadi kesepakatan bersama, berisi konsep, prinsip, dan nilai dasar yang diangkat menjadi dasar negara sebagai landasan statis, ideologi nasional, dan sebagai landasan dinamis bagi bangsa yang bersangkutan dalam menghadapi segala permasalahan menuju cita-citanya.
Pancasila menjadi jati diri bangsa Indonesia mengandung arti bahwa Pancasila menjadi ciri khas bangsa Indonesia yang tidak ditemukan pada bangsa lain. Oleh karena itu bangsa Indonesia berkewajiban mempertahankan kemurnian Pancasila ditengah gencarnya arus globalisasi. Selain itu, Pancasila tidak hanya dijadikan pedoman bangsa, namun harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, agar tetap tegak berdiri dalam wadah NKRI

SUMBER-SUMBER AJARAN DASAR AGAMA ISLAM


SUMBER-SUMBER AJARAN DASAR
AGAMA ISLAM

Al-Qur’an merupakan kitab suci umat islam, dan menurut pendapat salah satu ahli bahwa Al-Qur’an merupakan kitab suci yang didalamnya sudah dijelaskan mengenai sistem perekonomian, polotik, sosio budaya, ilmu pengetahuan dan lain-lain, sehingga tidak sesuatu apapun yang terlupakan olehnya.
4.1 Unsur-unsur pokok yang mutlak terkandung dalam pengertian                 Al-Qur’an:
1.      Al-Qur’an adalah kalamullah yang bersifat mu’jis.
2.      Al-Qur’an adalah kitab suci yang khusus diturunkan kepada Nabi Muhammad.
3.      Metode pewahyuan Al-Qur’an mesti melalui Jibril, meski tidak semua yang diwahyukan lewat Jibril berwujud Al-Qur’an.
4.      Al-qur’an berbahasa Arab, yang lafadznya dan tentu juga maknanya barasal langsung dari Allah.
5.      Al-Qur’an adalah kalammullah yang eksistensinya sudah tertuliskan dalam mushaf
6.      Al-Qur’an merupakan kalamullah yang membacanya saja sudah dinilai sebagai ibdah.
7.      Al-Qur’an merupakan kalamullah yang periwayatannya secara mutawatir.
Al-Qur’an diturunkan Allah kepada Muhammad dalam rentang waktu sekitar 23 tahun, periode Makkah selama 13 tahun dan sisanya 10 tahun periode Madinah. Jumlah ayat-Al-Qura’an seluruhnya ada 114 ayat, dan disepakati 68 merupakan surat Makiyah dan 38 merupakan surat Madaniyah. Al-Qur’an memuat 6236 ayat, 4780 ayat atau 76,65% adalah ayat-ayat Makiyah dan sisanya 1456 merupakan ayat-ayat Madaniyah.
isi yang terkandung dalam surat Makiyah adalah penjelasan mengenai Tuhan dan sifat-sifatnya, imam, kufr, islam, nifak, hidayah, syirk, khair dan syarr, akhirat dan dunia, surga dan neraka, kitab-kitab sebelum Al-Qur’an, umat serta para nabi dan rasul sebelum Muhammad.
Isi yang terkandung dalam surat Madaniyah adalah ajaran yang berkaitan dengan hidup bermasyarakat dan bernegara.
4.2 Kemukjizatan Al-Qur’an
Secara bahasa I’jaz (kemukjizatan) berarti menetapkan kelemahan, dan mu’jiz adalah sesuatu yang melemahkan, sehinnga membuat tidak mampu pada pihak yang terkena penetapan kelemahan itu.
Mu’jizat adalh sesusatu yang luar biasa yang diperlihatkan oleh Allah melalui para nabi dan rasul-Nya sebagai bukti atas kebenaran pengakuan kenabian atau kerasulan.
Hal-hal yang terkandung dalam pengertian mu’jizat :
1.      Mu’jizat merupakan perkara yang luar biasa, sifatnya yang luar biasa ini dapat dimaklumi, karena memang ia berasal dari Yang Maha luar biasa.
2.      Mu’jizat diberikan kepada Nabi atau Rasul dimaksudkan sebagai pembenaran atas risalah yang dibawanya.
3.      Mu’jizat juga dimaksudkan sebagai tantangan kepada para pengingkar kenabian atau kerasulan, sekaligus terhadap sisalah yang dibawanya.
4.      Mu’jizat itu akan menang ketika ia berhadapan dengan penantangnya.
Mu’jizat Bissi adalah mu’jizat yang diturunkan atau diberikan kepada Nabi dan Rasul sebelum Muhammad, mu’jizat ini bersifat temporal, lokal, dan material.Mu’jizat Ma’nawi adalah yang diturunkan atau diberikan kepada Nabi Muhammad yang berupa Al-Qur’an sehinnga ia bersifat Universal, Eternal dan Aqliyah (dapat dipikirkan dan dibuktikan kebenarannya oleh akal manusia di mana pun dan kapan pun).
4.3 Istilah Jam’ul (pegumulpulan) Al-Qur’an memuliki dua pengertian :
1.      Pengumpulan dalam arti Hifdhuh yaitu menghafal dalam hati.
2.      Pengumpulan dalam arti Kitabuh kullih yaitu penulisan Al-Qur’an seluruhya.
4.4 Fungsi sunah terhadap Al-Qur’an menurut Muhammad Abu Zahu:
a.       Menegaskan kembali hukum-hukum yang sdah ditetapkan Al-Qur’an.
b.      Memberikan penjelasan arti yang masih samar dalam Al-Qur’an atau memberikan rincian terhadap apa yang disebutkan dalam Al-Qur’an secara garis besar.
c.       Menetapkan suatu hukum yang tidak disebutkan di dalam Al-Qur’an secara tegas.
d.      Manaskh hukum-hukum yang terdapat di dalam Al-Qur’an.
Mutjahid ialah orang yang mampu melakukan ijtihad melalui cara istinbath (mengeluarkan hukum dari hukum sumber syariat).Tathbiq (penerapan hukum).
 4.5 Rukun-rukun Ijtihad:
1.      Al-Waqi yaitu adanya kasus yang terjadi atau diduga akan terjadi.
2.      Mujtahid ialah orang yang melakukan ijtihad.
3.      Mujtahid fiqh ialah hukum-hukum syariat yang bersifat amali.
4.      Dalil syara untuk menentukan suatu hukum bagi mujtahid fiqh.
4.6 Kepentingan Ijtihad disebabkan oleh:
1.      Jarak antara kita dengan masa tasyri’ semakin jauh. Jarak jauh ini memungkinkan terlupakannya beberapa nas, khususnya dalam al-Sunnah, yakni masunya hadith-hadith palsu dan perubahan pemahaman terhadap nas.
2.      Syariat disampaikan dalam Al-Qur’an dan al-Sunah secara komprehensif.

JADWAL KEGIATAN MAKRAB


JADWAL KEGIATAN MAKRAB
SI - TI- 05
Hari jumat, 5 Oktober 2012

No
Waktu
Kegiatan  / acara
Tempat
1
07.00 – 08.00 WIB
Kumpul
Parkir Amikom
2
08.00 – 08.30 WIB
Cek peserta Makrab
Parkir Amikom
3
08.30 – 09.00 WIB
Pemberangkatan dan Do’a
Parkir Amikom
4
09.00 – 10.30 WIB
Tiba ditujuan
Kaliurang
5
10.30 – 12.30 WIB
Ishoma
kaliurang
6
12.30 – 14.30 WIB
Olahraga Rekreasi
kaliurang
7
14.30 – 16.00 WIB
Ishoma
Kaliurang
8
16.00 – 17.30 WIB
Perkumpulan Peserta dan cek peserta  
Kaliurang
9
17.30 – 19.30 WIB
Ishoma
kaliurang
10
19.30 – 21.00 WIB
Persiapan Api Unggun
kaliurang
11
21.00 – 22.00 WIB
Penyalaan Api Unggun
Kaliurang
12
22.00 – 23.00 WIB
Sambutan Ketua Dan Penampilan
Kaliurang
13
23.00 – 04.00 WIB
Istirahat
kaliurang

Hari minggu, 7 Oktober 2012
No
Waktu
Kegiatan  / acara
Tempat
1
04.00 – 05.00 WIB
Ibadah
Kaliurang
2
05.00 – 07.00 WIB
Mandi
Kaliurang
3
07.00 – 08.00 WIB
Olahraga senam pagi
kaliurang
4
08.00 – 09.00 WIB
Packing
kaliurang
5
09.00 – 10.00 WIB
Cek Peserta
Kaliurang
6
10.00 – 11.00 WIB
Penutupan acara dan sambutan Ketua
Kaliurang
7
11.00 – 12.30 WIB
Do’a dan Pemberangkatan Pulang
kaliurang