6.1 Pengertian
Akhlak dan Ilmu Akhlak
Keberadaanya tidak muncul begitu
saja tetapi sudah mengejawantah dalam ramah kehidupan Manusia. Sebagai ssebuah
ilmu, akhlak mencoba mencari dan menelusuri makna kebaikan, kebenaran,
keikhlasan, kejujuran dan keadilan dalam ranah perbuatan manusia.
6.1.1
Pengertian Akhlak
Akhlak secara etimologi mengandung
beberapa arti yaitu adat, kebiasaan,tabi’at,perangai dan agama. Sedangkan
bentuk jamaknya akhlak adalah khuluq. Berakar dari kata khalaqa
(menciptakan). Kemudian serumpun dengan kata khaliq (pencipta) makhluq
(yang diciptakan) dan khalq (penciptaan).
Secara sederhana beberapa defenisi
baik secara bahasa atau pun istilah mengindikasikan kepada kita bahwa lahirnya
perbuatan akhlak bukan atas dasar dorongan “orang lain” tetapi lebih kepada
dorongan “diri sendiri’. Artinya berbuat baik secara universal tidak
membutuhkan kekuatan dari luar tetai harus bersumber dari jiwa masing – masing
manusia untuk mencapai ridho Allah SWT.
Makna Kebahasaan akhlak atau khuluq
sudah mengisaratkan kepada suatu bentuk pengertian yang mendasar, yang satu
akar kata dengan “khaliq” (penciptaan), “khaliq(pencipta), dan “makhluk”(ciptaan).
Oleh karena itu, istilah akhlak atau khuluq mengacu kepada pandangan dasar
islam bahwa manusia diciptakan dalam kebaikan, kesucian, kemulian,sebagai
sebaik – baik ciptaan-Nya.
6.1.2
Pengertian Ilmu Akhlak
Secara bahasa ilmu akhlak merupakan
segala macam ilmu yang ada kaitanya dengan akhlak. Artinya, dalam pengertian
ini dapat kita pahami bahwa ilmu akhlak daya jangkauanya akan menjadi lebih
luas, karena bersentuhan dengan ilmu – ilmu lainya. Ilmu akhlak adalah ilmu
yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang sepatutnya diperbuat
sebagian orang kepada lainya dalam pergaulan, menjelaskan tujuan yang
sepatutnya di tuju manusia dan menunjukan jalan apa yang selayaknya diperbuat.
6.2
Asal Usul Istilah
6.2.1
Etika
Memahami istilah etika dalam konteks
ini, maka etika adalah ilmu yang berkenaan dengan suatu hal yang biasa
dilakukan atau adat kebiasaan masyarakat manusia. Etika sebgai ilmu terapan ,
dalam tiga arti :
1.
Ilmu
tentang apa yang baik dan apa yang buruk.
2.
Kumpulan
asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3.
Nilai
mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Secara
filosofis, etika adalah bagian dari kajian filsafat.
6.2.2
Moral
Moral adalah yang mengatur hubungan
dengan sesamanya, tetapi berlainan jenis atau yang menyangkut kehormatan tiap
pribadi. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang
berkenaan dengan baik dan buruk.
6.2.2.1
Moral dan Agama
Menurut Kees Berten pembicaraan
tentang moral bukan “hak milik” atau monopoli orang yang beragama an sich
(saja). Artinya, konsep “ baik” maupun “buruk” itu bukanlah mempunyai arti
untuk orang yang beragama saja.
6.2.2.2
Moral dan Supremasi hukum
Immanuel Kant sebgai seorang filsuf
mengungkapkan bahwa moral adalah kesesuaian sikap dan perbuatan kita dengan
norma atau hukum batiniah yakni apa yang kita pandang sebgai kewajiban manusia
terhadap dirinya.
6.2.3
Hati Nurani
Beberapa pemahaman tentang hati Nurani:
1.
Hati
nurani personal dan adipersonal.
2.
Hati
nurani sebgai norma moral subyektif.
Hati
nurani personal adalah hati nurani yang berbicara atas nama ia sendiri dan ia
juga yang mampu memberikan penilaian terhadap sesuatu hal. Sedangkan hati
nurani adipersonal adalah hati nurani yang memformulasikan sesuatu di atas
pribadi atau ia lebih mengarah kepada salah satu bentuk “suara Tuhan”, sehingga
lebih bernuansa religius. Sedangkan hati nurani bersifat subyektif adalah
melalui perasaan, kehendan dan rasio. Artinya ia merupakan suatu hak dasar bagi
setiap manusia.
6.2.4
Metaetika
Dalam konteks pemikiran, metaetika
dapat ditempatkan dala ranah filsafat analitis. Secara kebahasaan metaetika
berasal dari bahasa Yunani , meta berarti “melebihi”,”melampaui”, Artinya
secara implikatif makna yang terkandung di dalamnya mengindikasikan bagaimana
ucapan – ucapan manusia dibidang moralitas.
6.3
Hubungan Ilmu Akhlak Dengan Ilmu Lainya.
6.3.1
Ilmu Jiwa
Ilmu jiwa atau psikologi sangat
berkaitan dengan ilmu ahlak. Ilmu jiwa sasaranya mengungkapkan peranan dalam perilaku manusia.
6.3.2
Ilmu Logika
Ilmu logika disebut juga ilmu
manthiq yaitu pengetahuan yang menjelaskan tentang kaidah – kaidah dan undang –
undang berpikir manusia secara benar.
6.3.3
Ilmu Estetika
Secara bahasa ilmu Estetika
dikatakan sebgai ilmu yang membicarakan tentang sesuatu keindahan.
6.3.4
Ilmu Sosiologi
Dalam pemahaman sebenarnya sosilogi
suatu ilmu bagaimana seseorang mampu beradaptasi, bersosialisasi, dan membaur
dalam bermasyarakat dengan prinsip – prinsip kebersamaan dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidupnya.
6.4
Ruang Lingkup Pembahasan Ilmu Akhalak
·
6.4.1
Perasaan Akhlak
·
6.4.2
Motivasi Akhlak
·
6.4.3
Ukuran dan Tujuan Ahlaku buruk.
6.5
Peranan Ahlak dalam Dunia Modern
Dalam konteks pemmikiran keindonesian
masalah akhlak (moral dan etika) ini terasa menjadi sangat penting dan mendesak
serta relevan untuk diperbincangkan. Hal ini dapat kita tinjau dari berbagai
persepektif pemikiran.